Regulasi

Dubes Swedia Konsisten Perjuangan Sawit Indonesia  

JAKARTA-Dubes Indonesia untuk Swedia, Bagas Hapsara mengatakan, Indonesia konsisten untuk tetap memperjuangkan isu kelapa sawit di Eropa. Untuk itu, KBRI Stockholm dan Royal Institute of Technology (KTH), mengadakan seminar mengenai kontribusi tanaman pertanian khususnya sawit.

“Kegiatan ini dihadiri sekitar 100 peserta yang mewakili institusi pemerintah, akademisi, pengambil kebijakan, produsen sawit, industri dan LSM,” kata Bagas seperti dilansir Antara, Sabtu, 2 Januari 2019.

Bagas menjelaskan, kajian ilmiah salah satu universitas terkemuka di Stockholm, Royal Institute of Technology (KTH) menyebutkan ternyata kelapa sawit tidak merugikan lingkungan asal dilakukan dengan terukur dan seimbang. 

"Bahkan sesuai dengan tujuan pembangunan PBB, pengembangan kelapa sawit justru mengurangi kemiskinan," ungkap dia.

Tampil sebagai pembicara yang mewakili Indonesia yaitu Kepala Badan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri RI Dr. Siswo Pramono dan Prof Ingrid bom yang keduanya mendukung temuan dalam kajian ilmiah dari KTH Swedia.

Disebutkan, riset dan pengembangan tentang kelapa sawit masih dilihat secara parsial yang menyudutkan negara pengekspor sawit.

Padahal, semestinya harus dilihat secara keseluruhan, yaitu keputusan "Bonn Challenge" tentang restorasi tanah, konvensi "Aichi" keanekaragaman hayati dan Persetujuan Perubahan Iklim di Paris.

Sementara itu, Linda Andersson dari Vi-Skogen mengatakan, tujuan SDGs adalah untuk memerangi kemiskinan, bukan membuat jurang kemakmuran. Pandangan ini mendapat dukungan, Antonia Simon Stenberg dari Oriflame Cosmetic yang menyebutkan, langkah pengesk-por sawit seperti Indonesia sudah tepat, (tps)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar